Pertanian dan Pariwisata
Agrowisata adalah alternatif upaya peningkatan kesejahteraan Petani Borobudur
Dampak Pelaksanaan Sekolah Lapang SRI
Tercapainya swasemabada pangan merupakan tujuan kita semua. Dengan SL SRI ternyata peoduksi padi meningkat
Penyuluh in Action
Inilah aksi nyata penyuluh dalam bentuk foto tanpa arahan ternyata penyuluh kita fotogenik juga
Sabtu, 28 September 2013
Penyuluh Borobudur in action
Julia Permana Dewi bersama KWT |
Muh Sodiq bersama FMA Desa Giritengah |
Lilis Lestyorini bersama Sri Suharti |
Zaenal Qori bersama Poktan Giri Makaryo |
Sri Suharti bersama FMA Desa Wringinputih |
Sri Suharti mengadakan pengamatan ternak |
Sumardi di Kelompok Sido Rukun |
Dwi Kustanto bersama Hepi Aprianto di areal pembibitan |
Nur Rochmadi sedang Demontrasi cara membuat jamu ternak |
Rabu, 25 September 2013
Pertanian dan Pariwisata
Candi Borobudur Magnet Wisata |
Fihak Taman dalam mengupayakan adanya dampak positif keberadaan candi Borobudur telah mendorong tumbuhnya desa desa wisata di kawasan kecamatan Borobudur.
Pesta Budaya Desa Wanurejo Borobudur |
seorang wisatawan asing dengan bangga mengupload video perjalanan di Desa Giritengah Borobudur seperti di bawah ini
Ini adalah impian yang boleh jadi akan segera terwujud mengingat besarnya potensi wisata yang kita miliki, semua tergantung keseriusan kita.
Senin, 16 September 2013
Pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal)
MOL(Mikroorganisme Lokal) adalah sebuah fermentor dengan bahan dasar lokal, merupakan bagian dari Teknologi NOSC. Bahan yang dipakai mudah diperoleh, disamping itu komposisi bahan dibuat multi fungsi . Mol ini bisa digunakan untuk membuat pupuk organik ataupun bisa digunakan sebagai kocoran untuk tanaman. Cara pembuatannya cukup mudah :
BAHAN :
Ø Sabut Kelapa
Ø Molase
Ø Bonggol Pisang
Ø Buah Maja
Ø Daun Kleresede
Ø Tepung Beras/Air leri
Ø Air sumur
Alat :
Ø Ember 40 ltr
Ø Sabit/Pencacah
Ø Pengaduk
Ø Kertas HVO
Ø Tali
Cara Pembuatan :
1. Bonggol Pisang dicuci, dibersihkan dari tanah yang menempel, dicincang untuk mengeluarkan airnya.
2. Siapkan ember , tuangkan air 10-15 ltr. Masukkan molase sampai jika dicicipi terasa manis.
3. Masukkan tepung beras 1-2 0ns atau air leri ke dalam larutan aduk sampai merata.
4. Bonggol pisang yang telah dihancurkan dimasukkan ke lautan molase. Daun klereside beserta isi buah maja dimasukkan dalam larutan.
5. Ember ditutup dengan kertas koran dan di ikat tali, biarkan selama 3 hari. Lindungi dari hujan dan sinar matahari langsung.
6. Pada hari ke 3 dilakukan pengamatan , jika tercium bau tape menandakan bahwa fermentasi berjalan dengan baik, jika bau tape tidak tercium atau tercium bau badek maka tambahkanlah molase sebagai nutrisi untuk mikroorganisme.
7. MOL akan jadi setelah hari ke 15 siap digunakan.
Sabtu, 14 September 2013
Pupuk Organik Buatan Sendiri
Pupuk adalah kebutuhan pokok petani. Pupuk merupakan salah
satu aspek penentu keberhasilan sebuah produksi tanaman, tanaman membutuhkan
berbagai macam unsur baik dalam jumlah besar (unsur Makro) juga beberapa unsur
dalam jumlah kecil (unsur mikro). Tanah yang subur tentu menyediakan berbagai
unsur sebagai nutrisi dalam jumlah cukup, akan tetapi tanah yang tidak subur
tidaklah demikian maka diperlukan tambahan jumlah unsur dengan pemberian pupuk.
Pupuk yang tersedia dipasaran saat ada dua macam yaitu pupuk
organik dan pupuk sintetis buatan pabrik. Petani kita telah puluhan tahun
menggunakan pupuk sintetsis dengan dosis yang tidak berimbang, hal demikian
berakibat negatif bagi tanah kita, tanah menjadi keras sehingga sulit diolah
dan tanaman menjadi rentan terhadap penyakit kerena kelebihan unsur tertentu.
Masalah inilah yang mendorong kelompok Giri makaryo untuk
bisa membuat pupuk organik sendiri, Kelompok Girimakaryo berada di Desa Giritengah
Kecamatan Borobudur. Kelompok ini menyadari bahwa dibanding pupuk sinetis,
pupuk Organik memiliki berbagai macam manfaat. Manfaat tersebut antara lain :
1.
Menyediakan unsur yang
diperlukan tanaman baik mikro maupun mikro .
2.
Menperbaiki sruktur tanah
hingga memmpermudah akar untuk mencari sumber nutrisi.
3.
Menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi cacing maupun binatang lain yang berperan dalam kesuburan tanah.
Bahan untuk pembuatan pupuk ini tersedia melimpah karena kelompok telah memiliki kandang komunal
untuk kambing hingga feces kambing ataupun sisa dedunan pakan kambing selalu
ada. Sebagai fermentor kelompok ini menggunakan MOL , sebuah fermentor buatan
sendiri. Terbukti dengan fermentor buatan sendiri ini cukup efektif untuk
menghancurkan atau mengurai bahan pupuk.
Pada tanggal 14 September 2013 anggota kelompok mengadakan
acara yaitu membuat kompos dengan fermentor MOL. Usaha ini telah berjalan
lancar, pupuk yang telah diproduksi laku terjual bahkan saat ini Pupuk sebanyak
30 zak telah dipesan oleh BPPK Borobudur guna kegiatan pemanfaatan pekarangan
lingkungan kantor BPPK Borobudur.
Kelompok ini punya harapan besar agar usaha ini terus
berlanjut sedikit atau banyak hasil keuntungan yang diperoleh semoga menjadi
satu awal keberhasilan dimasa datang.
Peningkatan Produksi Padi dengan SL SRI
Peningkatan Produksi Beras Nasional merupakan salah satu
sasaran penyuluhan, di pundak penyuluh pertanian tujuan diharapkan akan
tercapai. Akan tetapi penyuluh pertanian tak akan bisa mewujudkan hal ini
secara sendirian, penyuluh harus mampu memberikan motivasi kepada petani guna
merubah teknologi yang diterapkan menjadi teknologi yang dianjurkan.
Methode penyuluhan yang digunakan adalah sekolah lapang,
dengan methode ini petani akan menjadi saksi bahkan pelaku teknologi yang
disebut PTT(Pengelolaan Tanaman Terpadu). Petani akan diberikan teknologi
budidaya baik komponen Utama maupun Komponen Penunjang. Kegiatan ini disebut
SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu).
Pada tahun 2013 selain
SLPTT di kecamatan Borobudur juga dilaksanakan Program P2BN dengan SRI
(System Of Rice Intensification). Salah satu pelaksana program ini adalah
Kelompok Tani Sido Maju Susukan Desa Tegalarum. Pengubinan yang dilaksanakan
tanggal 19 Agustus 2013 memperlihatkan hasil yang memuaskan, dari tiga tempat
yang diubin berat gabah yang dihasilkan adalah 6,5 kg, 6 kg, 8 kg rata rata
adalah 6,8 Kg. Dari berat gabah tadi jumlah produksi yang dihasilkan adalah
10.9 Ton /Ha. Produktivitas seperti ini tentu telah melebihi target kg ubinan
kabupaten .
Hasil ubinan ini menunjukkan bahwa SRI (System Of Rice
Intensification) terbukti berhasil meningkatkan produksi padi, juga menunjukkan
hasil kerja keras penyuluh dalam menjalankan tugasnya.
Selasa, 10 September 2013
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Pangan adalah salah satu aspek vital dalam tingkat
stabilitas satu negara. Negara akan berada pada suatu kondisi stabil adalah
pada saat ketersedian pangan tercukupi baik secara kualitas maupun kuantitas.
Kekurangan bahan pangan merupakan sumber kerawanan sosial meningkatkan angka
kriminalitas dan menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi berjalannya tata
pemerintahan dan perputaran roda politik.
Desa Mandiri Pangan dalah salah satu progam Badan Ketahanan
Pangan Kementrian Pertanian Republik Indonesia dengan tujuan menciptakan satu
kawasan desa mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan bahan pangan. Program ini
diprioritaskan pada desa-desa rawan pangan dalam arti potensi yang dimiliki
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri.
Program Desa Mandiri Pangan (DMP) di Kecamatan Borobudur
dilaksanakan oleh 3 (tiga) desa yaitu Desa Candirejo, Desa Kenalan dan Desa
Giripurno. Ketiga kawasan desa tersebut adalah daerah pegunungan dengan
keterbatasan persediaan air dan kesuburan tanah rendah sehingga termasuk desa
rawan pangan, adanya program ini sedikit banyak telah mampu membantu mengatasi
kekurangan sumber pangan terlebih pada musim kemarau.
Pada tahun 2013 sebagai pengembangan dari Program DMP BPPKP
Kabupaten Magelang memberikan Bantuan Sosial kepada 3 Kelompok Tani di
Kecamatan borobudur yaitu :
1. Kelompok Giri Makaryo Dusun ngaglik Desa Giritengah
2. Kelompok Adil Makmur Dusun Bleder Desa Ngadiharjo.
3. Kelompok Dusun Desa Karanganyar.
Bantuan diberikan dalam bentuk Kambing guna dikembangkan
oleh kelompok tani.
Selain bantuan kambing 3 kelompok ini mendapat bimbingan dan
arahan dalam bentuk Pelatihan Budidaya Kambing. Pada hari ini selasa tanggal 10
September 2013 kegiatan pelatihan dilaksanakan di kelompok Giri Makaryo Dusun
Ngaglik Desa Giritengah. Lokasi yang digunakan adalah Rumah Bapak Pinarwo
merupakan Sekretariat Kelompok ini. Anggota maupun pengurus menyambut gembira
atas pelatihan ini.
Dalam kesempatan ini Kabag Ketahanan Pangan BPPKP menegaskan akan pentingnya ketahanan pangan, dan memberikan pemahaman pengelolaan bantuan sebagai amanah yang harus dijaga dan dikembangkan. Bantuan berupa kambing didasarkan sebuah kenyataan bahawa budidaya kambing memng sesuai dilaksanakan oleh petani. Petani secara turun temurun telah membudidayakan jenis ternak ini kerena pemeliharaannya mudah dan mudah pula pemasarannya.
Materi Budidaya kambing disampaikan oleh Ir. Hetty Nurwiyati Kasie Pengembangan Ternak Ruminansia Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang. Peserta merasakan puas oleh penyampaian yang diberikan karena jelas dan mudah difahami.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal dan menambah wawasan dalam budidaya kambing. serta merupakan media silaturahmi media penyampaian informasi ataupun keluhan dari petani kepada pejabat penentu kebijakan, diharapkan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan kelompok tani di masa datang.
Senin, 09 September 2013
Pembuatan Jamu Ternak
I. PENGERTIAN
Jamu ternak adalah jamu yang dibuat dari ramuan
empon empon dengan proses fermentasi, berguna untuk kesehatan dan pertumbuhan
ternak.
II. CARA PEMBUATAN
A.
Bahan-bahan :
1.
Bawang putih 1/2 ons.
2. Kencur 1/2 ons
3. Jahe 1/2 ons
4. Kunyit 1/2 ons
5. Laos 1/2 ons
6. Sirih
1/2 ons
7. EM4
100 cc
8. Mulase
200 cc
B.
Proses :
1.
Bahan bahan diatas diblender
dengan diberi air secukupnya.
2.
Diperas dan disaring. Air
saringan ditambah EM4, mulase dan air sehingga adonan tsb menjadi 4 liter.
Kemudian masukkan kedalam jrigen plastik dan ditutup rapat
selama 2 – 4 hari, langsung dapat digunakan jangan lupa kocok dahulu. Jamu
tersebut tahan disimpan sampai 2 bulan.
Untuk minum ternak segala umur :
Dosis 5 sendok makan + mulase 5 sendok makan + air
10 liter.
1.
Memberi daya tahan terhadap
penyakit, ternak tambah kuat.
2.
Mengobati unggas yang sakit :
Berak hijau, kolera, mencret,
kurang nafsu makan dll.
3.
Menghilangkan bahu kotoran.
4.
Membentuk mutu telur/daging lebih
baik.
5.
Kembung pada kelinci, kambing
dll.
·
DENGAN MENDENGAR SAYA MENJADI
INGAT.
·
DENGAN MEMBACA SAYA MENJADI TAHU.
·
DENGAN MENCOBA SAYA MENJADI BISA.
Pembuatan Urea Molase Blok
I. PENGERTIAN UMB
UMB adalah makanan tambahan untuk ternak Sapi; Kerbau; Kambing dan Domba, berbentuk padat yg kaya zat-zat makanan, terbuat dari bahan utama berupa molase sebagai sumber energi, urea sebagai sumber nitrogen (protein), bekatul, zat-zat makanan dan mineral serta bahan lain sebagai pengeras.
II. MANFAAT UMB
1. Meningkatkan populasi mikroorganisme dalam rumen.
2. Meningkatkan sintesa protein oleh mikroba didalam rumen.
3. Meningkatkan daya cerna pakan.
4. Meningkatkan nafsu makan ternak.
5. Meningkatkan produktifitas ternak.
III. CARA PEMBUATAN
A. KOMPOSISI BAHAN
Molase 30 %
Urea 8 %
Garam dapur 3 %
Dedak 50 %
Mineral sapi 1 %
Kapur 8 % dari total formula.
B. PROSES PEMBUATAN
1. Campurkan Bahan, kecuali molase.
2. Setelah tercampur, baru tambahkan molase lalu dicampur.
3. Setelah itu adonan dicetak dan dipadatkan menggunakan alat cetakan.
IV. CARA PEMBERIAN
1. UMB dikonsumsi ternak dengan cara menjilat. UMB posisi menggantung dikandang atau diletakkan dalam tabung bambu yang diberi lubang untuk menjilat. Diberikan pada pagi hari.
2. Untuk sapi dan kerbau : 350 gram UMB per ekor/ hari.
3. Untuk kambing dan domba : 120 gram UMB per ekor/hari.
UMB adalah makanan tambahan untuk ternak Sapi; Kerbau; Kambing dan Domba, berbentuk padat yg kaya zat-zat makanan, terbuat dari bahan utama berupa molase sebagai sumber energi, urea sebagai sumber nitrogen (protein), bekatul, zat-zat makanan dan mineral serta bahan lain sebagai pengeras.
II. MANFAAT UMB
1. Meningkatkan populasi mikroorganisme dalam rumen.
2. Meningkatkan sintesa protein oleh mikroba didalam rumen.
3. Meningkatkan daya cerna pakan.
4. Meningkatkan nafsu makan ternak.
5. Meningkatkan produktifitas ternak.
III. CARA PEMBUATAN
A. KOMPOSISI BAHAN
Molase 30 %
Urea 8 %
Garam dapur 3 %
Dedak 50 %
Mineral sapi 1 %
Kapur 8 % dari total formula.
B. PROSES PEMBUATAN
1. Campurkan Bahan, kecuali molase.
2. Setelah tercampur, baru tambahkan molase lalu dicampur.
3. Setelah itu adonan dicetak dan dipadatkan menggunakan alat cetakan.
IV. CARA PEMBERIAN
1. UMB dikonsumsi ternak dengan cara menjilat. UMB posisi menggantung dikandang atau diletakkan dalam tabung bambu yang diberi lubang untuk menjilat. Diberikan pada pagi hari.
2. Untuk sapi dan kerbau : 350 gram UMB per ekor/ hari.
3. Untuk kambing dan domba : 120 gram UMB per ekor/hari.
Sabtu, 07 September 2013
Galeri Foto
Jumat, 06 September 2013
IB KAMBING DI DESA GIRIPURNO
IB (Inseminasi Buatan)
atau lebih kita kenal dengan Kawin Suntik merupakan suatu proses
perkawinan yang dilaksanakan dengan mamasukkan semen ke saluran
reproduksi ternak betina oleh manusia yang meniru proses alami. Salah
satu metode untuk meningkatkan produktifitas kambing kacang adalah
dengan cara perbaikan mutu genetik melalui persilangan (cross breeding)
yang hasilnya relatif cepat dan cukup memuaskan.
Kamis, 05 September 2013
Pengenalan NOSC Back to Nature
Kondisi alam saat ini dirasakan tidak bersahabat oleh petani, usaha pertanian merupakan usaha berbiaya tinggi. Sementara hasil panen yang tinggi tidak menjamin mendapatkan hasil yang optimal karena harga jual ditentukan oleh pasar dalam arti petani tidak memiliki nilai tawar yang tinggi.
Salah satu alternatif pemecahan masalah ini dengan usaha pertanian organik, produk pertanian organik semakin diminati oleh masyarakat luas. produk pertanian organik akan lebih mudah menembus peluang ekspor.
Masyarakat telah menyadari bahwa produk hasil pertanian secara umum telah tercemari oleh residu pestisida sehingga produk seperti ini tidak memenuhi unsur higienis makanan. Penyebab penyakit yang diderita oleh orang saat ini adalah mengonsumsi makanan yang tercampur residu pestisida kimia.
Tanah adalah salah satu komponen penting dalam usaha tani, tanah yang terus menerus terpapar oleh unsur kimia sintetis/Produk Pabrikan menjadi berkurang kesuburannya, menjadi pejal menyulitkan dalam pengolahan.
Mengatasi itu semua maka kembali ke Organik menjadi solusi terbaik. NOSC Nagrak Organik SRI Center menawarkan sebuah falsafah kehidupan organik. NOSC tidak menjual sebuah produk akan tetapi menjual sebuah cara hidup.
bersambung