Pengikut

Rabu, 25 September 2013

Pertanian dan Pariwisata

Candi Borobudur Magnet Wisata
Borobudur adalah sebuah magnet yang sangat kuat untuk kunjungan wisata. Jumlah wisatawan dari tahun ketahun tak pernah berkurang kecuali tahun 2010 saat erupsi merap. Borobudur merupakan aset nasional kebanggaan kita semua. Ia menjadi penggerak roda ekonomi bagi pelaku bisnis jasa maupun cinderamata baik bagi penduduk asli Borobudur maupun para pendatang. Keberadaan Borobudur menjadi pemutar roda ekonomi telah dirasakan oleh banyak orang, namun apakah hal ini juga dirasakan oleh petani kita? ternyata tidak. Petani hanya menjadi penonton atau mungkin menjadi korban semata.
Fihak Taman dalam mengupayakan adanya dampak positif keberadaan candi Borobudur telah mendorong tumbuhnya desa desa wisata di kawasan kecamatan Borobudur.
Pesta Budaya Desa Wanurejo Borobudur
Kondidi saat ini menunjukkan bahwa cakupan dunia pariwisata telah berkembang, selain wisata alam maupun bangunan bersejarah ternyata banyak wisata jenis lain misalnya wisata kuliner, wisata agro, ataupun keramahan pendudduk merupakan hal yang banyak dicari oleh wisatawan baik asing maupun domestik.
seorang wisatawan asing dengan bangga mengupload video perjalanan di Desa Giritengah Borobudur seperti di bawah ini

Dari sini kita berfikir bagaimana caranya menghubungkan dua fihak yaitu dunia pertanian dan pariwisata, dunia pariwista digambarkan sebagai fihak yang memiliki kelebihan fiskal sedangakan dunia pertanian secara umum memiliki kekurangan atau lebih mudah adalah minus secara fiskal. hubungan yang saling menguntungkan ini yang kita harapkan, dalam hal ini penyuluh tak akan bisa bekerja sendirian, diperlukan kebijakan dan juga fasilitas dari fihak yang berwenang, akan tetapi yang paling mendasar adalah kesadaran petani yang memahami potensi wisara yang bisa dikembangkan serta bersedia untuk menata diri dan lingkungan hingga  layak dikunjungi sebagai obyek wisata.
Ini adalah impian yang boleh jadi akan segera terwujud mengingat besarnya potensi wisata yang kita miliki, semua tergantung keseriusan kita.

0 komentar:

Posting Komentar