Kecamatan Borobudur memiliki potensi besar
yang belum dimanfaatkan. Bahan olahan pangan non beras dan Non terigu teredia
melimpah. Pemerintah melalui Badan Ketahanan Pangan mendorong masyarakat luas
untuk mengkonsumsi pangan dengan bahan non terigu dan non beras, hal ini
bertujuan mengurangi konsumsi beras guna mewujudkan swasembada pangan juga
menghemat devisa negara. Terigu adalah
barang import, petani belum mampu memproduksi sendiri.
Selain pengurangan konsumsi pangan dengan
terigu dan beras pemerintah juga
menggalakan konsumsi pangan dengan menu B2SA dengan titik berat pada konsunsi
pangan yang sehat bebas residu. Dengan demikian tingkat kesehatan masyarakat
meningkat. Usaha pembuatan makanan telah dijalankan oleh masayarakat secara kelompok maupun secara perorangan.
Kelompok wanita tani secara organisasi
telah berjalan lancar tetapi untuk membentuk kelompok usaha menemui berbagai
kendala, skill belum memadai, jiwa bisnis belum sepenuhnya tertanam. Mencermati
hal seperti ini BPPKP Kabupaten Magelang mengadakan sebuah Pelatihan dengan
tujuan meningkatkan kelompok usaha pangan non beras dan Non Terigu di KWT
Anggrek Dusun Mjijil Desa Giritengah
pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2015 mengmbil tempat di Rumah Ketela Bu Ida
Dusun Ngaran II Desa Borobudur. Pemilihan
lokasi ini dimaksudkan agar anggota KWT lebih mengenal Rumah Ketela sebagai
sentra penghasil dan pelaku pemasaran kreasi makanan dengan bahan non terigu
dan Non Beras.
Kepala BPPKP Kab. Magelang menyampaikan
bahwa pentingnya konsumsi bahan pangan sehat
berjumlah cukup juga pengembangan produk lokal guna peningkatan pendapatan
anggota KWT dan keluarganya, BPPKP siap mendampingi dan membimbing pengembangan
Usaha. Ibu Sri Haryati memberikan paparan bagaimana memproduksi olahan dengan
hasil olah yang memenuhi syarat higienis dan
standard sanitasi lingkungan. Faktor yang mempengaruhi tingkat higieni
meliputi pemilihan bahan, tata cara
pengolahan , pengawetan juga sistem packing.
Peserta mengikuti dengan antusias . sedangkan bapak Gunadi memberikan
materi pengembangan bahan lokal juga
pengembangan dinamika kelompok.
Pelaksanaan praktek pengolahan dilakukan
pada hari ke dua yaitu tanggal 26
Agustus 2015 mengolah 4 macam produk yaitu BIKha Kentang, Eggroll, Risoles dan
Lapis Pelangi, dipimpin langsung oleh ibu Maidar, berlangsung lancar. Pelatihan
ini berprinsip learning by doing, peserta melukan sendiri praktek sehingga
tranfer ilmu dan teknologi menjadi efektif. Sharing pengalaman menjadi
pengalaman yang mengasyikan.
Pada akhir acara Kepala Bagian Ketahanan
Pangan BPPKP Kab. Magelang kembali menekankan pentingnya pengembangan produk
olaha n pangan berbasis bahan non teribu dan Non beras guna terwujudnya
keluarga petani yang sehat dan memliki penghasilan tambahan. Ketua KWT Anggrek Giritengah Wdayati menyampaikan
rasa terima kasih atas pelatihan ini semoga proses ini berlanjut dan bisa
mengembangkan pengolahan produk lokal sesuai potensi desa masing-masing.