Tanaman bambu merupakan
tanaman yang serba guna, dimanfaatkan oleh rakyat untuk bangunan rumah , forniture,
kerajinan, bahan bakar, rebungnya untuk sayuran , juga berfungsi mencegah tanah longsor dan menahan abrasi sungai serta perakarannya
mampu menyimpan air terbukti bahwa sumur di dekat pohon bambu airnya tak pernah
mengering. Tanaman bambu memiliki prospek yang cerah di masa depan, ditengah
perhatian dunia yang lebih, terhadap perubahan iklim dan perlindungan hutan.
Menurut Dwi Kustanto selaku
Koordinator Penyuluh Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang , bahwa menanam
bambu satu kali bisa untuk selama 60 tahun, karena tanaman bambu beranak pinak
dan umur 4 tahun sudah layak digunakan untuk bangunan rumah dan forniture. Kalau
kayu umurnya menunggu sekitar 10 tahun bisa digunakan untuk bangunan dan kayu
habis ditebang harus tanam lagi, kalau
bambu cukup menanam sekali tiap tahun bisa menebang. Bambu merupakan tanaman pengganti kayu dari hutan
tropis yang saat ini sudah sangat berkurang akibat dari permintaan yang sangat
besar dari industri, oleh karena itu perhatian terhadap produksi bambu mulai
meningkat di semua benua baik Asia, Afrika, maupun Amerika.
Ketua DPRD Kab.
Magelang , Gabungan Kelompok Tani Manunggal Roso Desa Bigaran, Camat Borobudur,
Kepala Distanbunhut, Kepala BPPKP Kab. Magelang , Kepala BLH Kab. Magelang,
PERHIPTANI dan IPKINDO Kab. Magelang , pada hari Senin tanggal 3 Maret 2014
telah melaksanalan penanaman bibit bambu petung sebanyak 500 pohon di desa
Bigaran Kecamatan Borobudur di lahan marginal. Tujuannya adalah untuk menggugah
kelompok tani agar sadar menanam bambu petung untuk masa depan ,karena tanaman bambu
petung yang ada di desa tinggal sedikit dan itupun tanaman warisan dari
pendahulunya.Permintaan komoditas bambu secara global
tumbuh lebih cepat dari tingkat
ketersediaannya. Sehingga peluang bisnis perkebunan bambu masih sangat besar
dan terbuka.
Bupati Magelang dalam
sambutan tertulisnya lewat Kepala DISTANBUNHUT Ir.Wijayanti,M.Si. mengharapkan bahwa setiap
desa di Borobudur dapat menanam pohon bambu petung 1.000 batang perdesa,
dimulai dari penanaman perdana bambu petung di Desa Bigaran Kec. Borobudur. Dari
waktu ke waktu bambu selalu dapat membuktikan sebagai bahan baku yang dapat
diandalkan dalam berbagai aplikasi praktis. Di abad 21 ini bambu akan terus
menjadi komoditas industri yang semakin berharga. Di kabupaten Magelang, bambu
menjadi unggulan untuk Hasil Hutan Bukan kayu (HHBK), dan dari Kementerian
Kehutanan mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang 10% untuk pengembangan
bambu. “Kita berharap akan semakin sering menemukan lebih banyak produk
berbahan baku bambu di pasaran dan juga furniture dari bambu” ungkapnya.
Ketua DPRD Kab.
Magelang Saryan Adiyanto, SE. berpesan kepada Gabungan Kelompok Tani Manunggal
Roso penanaman bambu petung harus diikuti dengan pembinaan ketrampilan mengolah
bambu menjadi barang yang mempunyai nilai seni tinggi sehingga harganya menjadi
meningkat, wisatawan yang berkunjung di Borobudur mencapai 2 juta orang tiap
tahun ini perupakan pangsa pasar barang seni dari bambu. “Hal ini bisa terwujud
manakala ada integrasi Dinas terkait seperti Distanbunhut, BPPKP,
Disperindagkop dan Dinas Pariwisata secara konperhensip” demikian tambah Saryan
Adiyanto, SE.